Jurnal Amanat Agung https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA <p>Jurnal Amanat Agung (selanjutnya, Jurnal AA) adalah jurnal berbasis <em>peer-review</em> yang diterbitkan oleh STT Amanat Agung dua kali setahun pada Juni dan Desember. Jurnal AA diterbitkan dalam rangka turut mengembangkan dan memajukan penelitian di bidang ilmu teologi, yang mencakup sub-bidang biblika, sistematika, historika, dan praktika, termasuk pendidikan Kristen, musik gerejawi, serta studi interkultural.</p> STT Amanat Agung en-US Jurnal Amanat Agung 2086-7611 KONSEP WARISAN DI DALAM PENTATEUKH https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/552 <p>Artikel ini mengkaji konsep warisan di dalam kitab-kitab Pentateukh dengan menjabarkan elemen-elemen dasar penyusun konsep warisan yang mencakup, pemberi dan penerima warisan, konten warisan, serta realisasi warisan. Kajian terhadap konsep warisan dalam artikel ini diawali dengan studi leksikal dari kata-kata dasar yang digunakan dalam konsep warisan, yang kemudian diikuti dengan observasi teks-teks di dalam kitab Kejadian hingga Ulangan yang membahas tentang warisan. Dari observasi tersebut dilakukan analisis elemen-elemen penyusun konsep warisan di dalam Pentateukh yang diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Artikel ini akan membuktikan bahwa konsep warisan dalam Pentateukh tidak terbatas pada ide tentang tanah perjanjian secara fisik, melainkan pada aspek spiritual yang didasarkan pada relasi antara Allah dan umat-Nya, serta bersifat eskatologis di dalam realisasi pemerintahan Allah bersama dengan umat-Nya di dalam kekekalan.</p> Militia Cristie Najoan Copyright (c) 2022 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2022-12-14 2022-12-14 18 2 128 182 10.47754/jaa.v18i2.552 KONSEP TEOLOGIS TOLONG MENOLONG MENURUT GALATIA 6:2 DITINJAU DARI MAKNA KATA ΒΆΡΟΣ DAN ETOS TIMBAL BALIK PADA BUDAYA YAHUDI DAN YUNANI-ROMAWI DI JEMAAT GALATIA https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/553 <p>Makna kata beban pada Galatia 6:2 belum spesifik sehingga muncullah pertanyaan, “Apa makna teologis dari kata βάρος pada Galatia 6:2 dalam konteks jemaat di Galatia?” Oleh karena itu, penulis menganalisis makna dari kata βάρος di Galatia 6:2 dari konteks jemaat di Galatia yang bertujuan agar pembaca dapat menerapkan nasihat untuk saling menolong dengan tepat sesuai dengan kehendak Tuhan yang disampaikan melalui Paulus. Penulis menggunakan metode eksegesis dari Galatia 6:2, analisis teks dari Surat kepada Jemaat di Galatia, dan analisis historis dari konteks jemaat Galatia khususnya budaya Yahudi dan Yunani-Romawi dengan studi literatur. Penelitian melingkupi variabel konteks jemaat di Galatia dan makna kata βάρος. Penulis menganalisis dengan menyintesiskan makna-makna kata beban dari beberapa penafsir dengan konteks jemaat di Galatia. Hasil dari analisis, kata βάρος pada Galatia 6:2 dapat diartikan secara spiritual dan material. Nasihat Paulus kepada jemaat di Galatia adalah saling menolong untuk hidup sesuai ajaran Kristen, menjauhi dosa, dan membantu dalam hal keuangan. Dengan saling menolong menanggung beban telah memenuhi hukum Kristus.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> Grace Putri Djatmiko Andreas Hauw Copyright (c) 2022 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2022-11-15 2022-11-15 18 2 183 218 10.47754/jaa.v18i2.553 Studi Kasus Skisma antar Denominasi Gereja Di Desa Parumpanai Dusun Rende-Rende Kabupaten Luwu Timur https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/539 <p>Schism is a division that comes from within the church because of problems and differences that cannot be managed properly. The differences come from certain people who have different understandings of the Bible and make new interpretations that have an impact on divisions in society. The author discusses this topic to find out the impact of inter-denominational schism in people's lives in fellowship in various church denominations in Rende hamlet. -render. To find out what the effects of the inter-denominational schism are in the hamlet of Rende-rende, the author uses a qualitative research method with an intrinsic case study research approach so that the author can collect more in-depth data. Based on the results of the study, it was found that the impact of the schism between church denominations was that many Rende-rende community members were inconsistent in settling in a congregation, which was also accompanied by divorce in the family due to differences in church denominations in a household. Based on the results of this study, it was found that the church in Rende-rende hamlet was less united in maintaining unity among God's people.</p> Yohanis Yance Tandi Rerung Agung Jaya Daud Patana Copyright (c) 2022 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-09-15 2023-09-15 18 2 219 249 10.47754/jaa.v18i2.539 PENGARAHAN SPIRITUALITAS BAGI DAN BERSAMA ANAK USIA DINI https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/587 <p>Pengarahan spiritualitas bagi dan bersama anak usia dini menjadi salah satu proses pembentukan dan pengembangan spiritualitas yang mulai dikerjakan di berbagai agama, termasuk Kristen. Tentu, proses ini perlu dikerjakan dengan mempertimbangkan kekhasan dan kebutuhan anak usia dini itu sendiri. Hal ini dilakukan agar pengarahan spiritualitas bisa relevan dan tepat sasaran. Melalui penelitian pustaka dan pengamatan lapangan, khususnya otoetnografi, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengarahan spiritualitas bagi dan bersama anak usia dini bisa dikerjakan. Proses ini dilakukan melalui keseimbangan bangunan konstruksi teori dan pengamatan lapangan berkenaan teori psikologi perkembangan, generasi alfa, dan pengarahan spiritualitas. &nbsp;</p> Paulus Eko Kristianto Copyright (c) 2022 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2023-10-12 2023-10-12 18 2 250 286 10.47754/jaa.v18i2.587 FUTURE ESCHATOLOGY AND THE ETHICS OF MARTYRDOM IN JOHN 16:1-2 https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/598 <p><strong>Abstracts:</strong> <em>Eschatology and ethics in the Gospel of John are topics that have captured the attention of scholars, as they pertain to the existence of future eschatology and ethics within the Gospel of John, which will be the focus of this paper. The study of the relationship between eschatology and ethics in the New Testament is not new in biblical studies; many scholars have discussed it, but they typically do so in relation to the Synoptic Gospels or the writings of Paul, rather than the Gospel of John. Therefore, the study of the relationship between future eschatology and ethics in the Gospel of John is something significant. However, its significance is not only viewed in terms of novelty but also in terms of its relevance to the lives of believers as they live out their faith in this world.</em> <em>Through research employing an exegetical method focused on John 16:1-2, the presence of future eschatology in the form of impending death and persecution, as well as the ethics of martyrdom, was discovered. Additionally, a relationship between future eschatology and the ethics of martyrdom was found, in which one aspect of this relationship is that the ethics of martyrdom serves as a means of transformation, turning what is typically considered a negative and meaningless act, such as death, into something positive and meaningful.</em></p> <p><strong>Keywords</strong><em>: Future eschatology, ethics of martyrdom, death, impending persecution.</em></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p><strong>Abstrak:</strong> Eskatologi dan etika dalam Injil Yohanes adalah topik yang cukup menarik perhatian para ahli, terkait keberadaan eskatologi masa depan dan etika di dalam Injil Yohanes yang akan menjadi penelitian dalam tulisan ini. Studi tentang relasi eskatologi dan etika dalam Perjanjian Baru bukanlah hal yang baru dalam studi biblika, banyak para ahli yang sudah membicarakannya, tetapi para ahli biasanya membahasnya dari Injil Sinoptik atau tulisan Paulus tetapi tidak dari Injil Yohanes. Oleh karena itu studi relasi eskatologi masa depan dan etika dalam Injil Yohanes adalah sesuatu yang signifikan,namun demikian signifikansinya bukan saja ditinjau dari masalah kebaruan, tetapi juga bagi kehidupan orang percaya dalam menjalani imannya di dunia ini. Melalui penelitian yang menggunakan metode eksegesis yang berfokus pada teks Yohanes 16:1-2 ditemukan keberadaan eskatologi masa depan berupa kematian dan penganiayaan yang akan datang dan juga etika kemartiran. Selain itu ditemukan juga adanya relasi eskatologi masa depan dan etika kemartiran yang mana salah satu bentuk relasinya etika kemartiran memiliki peran sebagai sarana transformasi yang mentransformasi kematian yang biasanya dianggap buruk menjadi sebuah tindakan yang positif dan berarti.</p> <p><strong>Kata-kata kunci:</strong> Eskatologi masa depan, etika kemartiran, Yohanes 16:1-2, kematian, penganiayaan yang akan datang</p> Yohanes Tarigan Copyright (c) 2022 Jurnal Amanat Agung https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2024-05-06 2024-05-06 18 2 287 309 10.47754/jaa.v18i2.598