KONFLIK: DILUPAKAN ATAU DIINGAT?

Suatu Perspektif Teologi Kristen dan Bagaimana Praksis Gereja dalam Soal Konflik

  • Minggus Minarto Pranoto
Keywords: Konflik, Mengingat, Melupakan, Teologi Ingatan

Abstract

Konflik meninggalkan luka-luka yang mendalam terutama bagi korban konflik dan pelaku kejahatan yang masih mendengarkan suara hatinya yang meresahkan dia karena sebagai pelaku dalam konflik tersebut. Bagaimana menyelesaikan berbagai konflik ini, terutama yang terjadi pada masa lalu? Bagaimana sikap
yang perlu diambil dalam menilai secara teologis tentang konflik. Konflik: dilupakan atau diingat? Tulisan ini memaparkan sumbangsih teologi Kristen—Teologi Ingatan—untuk ikut serta dalam menyelesaikan konflik baik dari sisi korban maupun pelaku. Teologi dan praksis Kristen berkaitan dengan penyelesaian luka -
luka konflik didasari pada pemikiran para teolog Johann Baptist Metz, Schmemann, dan Miroslav Volf mengenai memoria passionis (ingatan akan penderitaan) dan memoria resurrectionis (ingatan kebangkitan) Yesus Kristus yang memberikan pengharapan dan pembebasan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-05-01
How to Cite
Pranoto, M. M. (2016). KONFLIK: DILUPAKAN ATAU DIINGAT?. Jurnal Amanat Agung, 12(1). Retrieved from https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/163