POSISI PEREMPUAN DALAM INJIL LUKAS: Sebuah Kajian dengan Perspektif Honor and Shame Melalui Kisah Elisabet
Abstract
Abstract: The number of female figures who appear in Luke's gospel behind a social context that places women in a lower position than men, raises questions about the position of women in Luke's gospel. This article aims to explore the woman in Luke's gospel through the story of Elizabeth. Because the issue of women's position related to social status, the analysis in this study will be based on the perspective of honor and shame with symbolic methods in cultural anthropology as the methodology. The results of this analysis show a positive and significant position for women in the Gospel of Luke. This is shown through the symbols of honor embedded in Elizabeth, as well as her significant and prominent role. Even Elizabeth is shown to be in a much more positive position than her husband, Zacharias. Elizabeth shows that women, like men, can play an important role as patrons, witnesses, and prophets. The way Luke positions Elizabeth indicates that there is an elevation of honor for women to an equal position with men.
Keywords: honor and shame, cultural anthropology, Elizabeth, women’s position, the Gospel of Luke
Abstrak: Banyaknya tokoh perempuan yang dimunculkan di Injil Lukas di balik konteks sosial yang menempatkan perempuan pada posisi yang lebih rendah daripada laki-laki, menimbulkan pertanyaan mengenai posisi perempuan dalam Injil Lukas. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi posisi perempuan dalam Injil Lukas melalui kisah Elisabet. Mengingat isu tentang posisi perempuan berhubungan dengan status sosial, maka analisis dalam penelitian ini akan didasarkan pada perspektif honor and shame dengan metode simbolik dalam antropologi budaya sebagai metodologinya. Hasil dari analisis ini memperlihatkan posisi yang positif dan signifikan bagi perempuan dalam Injil Lukas. Hal ini diperlihatkan melalui simbol-simbol kehormatan yang disematkan kepada Elisabet, serta perannya yang terlihat signifikan dan menonjol. Bahkan Elisabet diperlihatkan pada posisi yang jauh lebih positif daripada Zakharia, suaminya. Elisabet memperlihatkan bahwa perempuan, seperti juga laki-laki, dapat berperan penting sebagai patron, saksi, dan penyampai nubuat. Cara Lukas memosisikan Elisabet ini mengindikasikan adanya pengangkatan kehormatan perempuan pada posisi yang setara dengan laki-laki.
Kata-kata Kunci: honor and shame, antropologi budaya, Elisabet, posisi perempuan, Injil Lukas.
Downloads
Copyright (c) 2020 Jurnal Amanat Agung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.