Kaum Muda yang Terbentur dan Terbentuk
Refleksi Teologis tentang Pentingnya Komunitas dalam Film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis”
Abstrak
Film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” merepresentasikan realitas kaum muda dengan tekanan mental dan trauma akibat relasi keluarga disfungsional. Penelitian ini menggunakan pendekatan naratif-reflektif untuk menganalisis dampak luka batin dan kekerasan dalam rumah tangga terhadap kesehatan mental, seperti trauma dan kecemasan. Fokus utama adalah perjalanan emosional tokoh Tari menuju pemulihan setelah bergabung dengan komunitas pendukung Life Mates, yang berfungsi sebagai ruang aman, terbuka, dan inspiratif yang memfasilitasi proses penyembuhan kolektif. Secara teologis, tulisan ini merefleksikan panggilan komunitas Kristen untuk menjadi tubuh Kristus yang merangkul dan melayani kaum muda yang terluka. Dengan merujuk pada pemikiran teolog seperti Catherine Doherty dan Ed Loring, Jürgen Moltmann, serta Roy Hession, artikel ini menegaskan urgensi membangun komunitas gereja yang inklusif dan suportif. Oleh karena itu, penulis mengajak gereja untuk mengembangkan kelompok pendukung dan budaya tanpa menghakimi guna mengatasi pergumulan kesehatan mental dan spiritual kaum muda.
Downloads
Referensi
Abang, TIMES Tanah. "Film "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis", Prilly Latuconsina Terjebak di Keluarga Toxic." TIMES Tanah Abang. Diakses 19 Mei 2025. https://tanahabang.times.co.id/news/berita/9hcooveeq5/Film-Bolehkah-Sekali-Saja-Kumenangis-Prilly-Latucopnsina-Terjebak-di-Keluarga-Toxic.
antaranews.com. "Isu kesehatan mental dalam "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis."" Antara News. Last modified 12 Oktober 2024. Diakses 19 Mei 2025. https://www.antaranews.com/berita/4393454/isu-kesehatan-mental-dalam-bolehkah-sekali-saja-kumenangis.
Barker, Paul A. Tackling Trauma: Global, Biblical, and Pastoral Perspectives. Carlisle: Langham Creative Projects, 2019.
Corey, Gerald. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy. Ed. ke-5. Boston: Cengage, 2021.
Doherty, Catherine de Hueck, dan Ed Loring. "Wounds." Dalam Called to Community: The Life Jesus Wants for His People, diedit oleh Charles E. Moore, 295-300. Walden: Plough Publishing House, 2016.
Forster, E. M. Aspects of the Novel. Harmondsworth: Pelican Books, 1987.
Fristian, Arizal Yoseawan, Roro Dwi Astuti, dan Latifah Nur Ahyani. "Dating Violence Ditinjau dari Kontrol Diri dan Insecure Attacment Pada Remaja." Jurnal Ilmiah Psikologi 10, no. 2 (Juni 2022): 412-22.
Hession, Roy, dan Dietrich Bonhoeffer. "Transparency." Dalam Called to Community: The Life Jesus Wants for His People, diedit oleh Charles E. Moore. Walden: Plough Publishing House, 2016.
Irawan D., Handi, dan Cemara A. Putra. "Site BRC - Dinamika Hidup Generasi Muda Kristen Indonesia." Artikel. Bilangan Research Center. Diakses 10 Juni 2025. https://www.bilanganresearch.com/artikel/dinamika-hidup-generasi-muda-kristen-indonesia.
Kazei, Rivasya. "Kajian Mendalam Mengenai People Pleaser Dan Dampak Psikologis Pada Pelakunya." Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani (2024): 1-16.
Lawrenz, Mel. A Chronicle of Grief: Finding Life after Traumatic Loss. Yogyakarta: Gloria Graffa, 2022.
Moltmann, Jurgen, dan Adele J. Gonzales. "Acceptance." Dalam Called to Community: The Life Jesus Wants for His People, diedit oleh Charles E. Moore. Walden: Plough Publishing House, 2016.
Norman, Greg J., dkk. “Perceived Social Isolation Moderates the Relationship Between Early Childhood Trauma and Pulse Pressure in Older Adults.” International Journal of Psychophysiology 88, no. 3 (2013): 334–38.
N., Agustinus. Phobia. Surabaya: Rama Press Institute, 2012.
Nurwahyuni Nasir, Sandra Adetya, dan Fathana Gina. "Psychological Distress Phenomena in Young Adults Due to Toxic Family Relationships." Linguanusa : Social Humanities, Education and Linguistic 2, no. 3 (25 Desember 2024): 45-54. Diakses 19 Mei 2025. https://linguanusa.com/index.php/1/article/view/70.
Pardede, Jek Amidos, Laura Mariati Siregar, dan Merius Halawa. "Beban dengan Koping Keluarga Saat Merawat Pasien Skizofrenia yang Mengalami Perilaku Kekerasan." Jurnal Kesehatan 11, no. 2 (Agustus 2020): 189-96.
Shahid, Areeja, dan Saima Massom Ali. "From Attachment Insecurity to Trauma Expression: A Professional Exploration of Mental Health Consequences." Annals of Human and Social Sciences 5, no. 2 (April 2024): 133-40.
Widhalm, Curt. "Psychotherapy’s "Yes Man" Problem - Curt Widhalm." Therapy Reimagined, 19 Februari 2020. Diakses 19 Mei 2025. https://therapyreimagined.com/modern-therapist-blog/psychotherapys-yes-man-problem/.
"Bahaya menjadi "Yes Man" - BINUSIAN Journey." Diakses 19 Mei 2025. https://binus.ac.id/binusian-journey/2023/06/30/bahaya-menjadi-yes-man/.
"Bolehkah Sekali Saja Kumenangis: Kasih Sayang Dan Kesehatan Mental Yang Tergadaikan." OMONG-OMONG, t.t. Diakses 19 Mei 2025. https://omong-omong.com/bolehkah-sekali-saja-kumenangis-kasih-sayang-dan-kesehatan-mental-yang-tergadaikan/.
"Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Ajak Penonton Hadapi Trauma dan Sembuh Bersama | Republika Online." Diakses 19 Mei 2025. https://ameera.republika.co.id/berita /sl54xe425/film-bolehkah-sekali-saja-kumenangis-ajak-penonton-hadapi-trauma-dan-sembuh-bersama.
"Pentingnya Komunikasi Keluarga Dalam Menghadapi Trauma Di Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis." Komuniasik, 23 Oktober 2024. Diakses 19 Mei 2025. http://komuniasik.com/pentingnya-komunikasi-keluarga-dalam-menghadapi-trauma-di-film-bolehkah-sekali-saja-kumenangis/.
"Review Bolehkah Sekali Saja Kumenangis: "Oasis" di Tengah "Gurun" Trauma Diri." interest. Diakses 11 Mei 2025. https://www.cxomedia.id/art-and-culture/20241018175411-24-180902/review-bolehkah-sekali-saja-kumenangis-oasis-di-tengah-gurun-trauma-diri.
"Sinopsis Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Angkat Isu Kesehatan Mental | tempo.co." Tempo. Last modified Oktober | 09.06 WIB 2024. Diakses 11 Mei 2025. https://www.tempo.co/teroka/sinopsis-film-bolehkah-sekali-saja-kumenangis-angkat-isu-kesehatan-mental-384056.